Minggu, 12 Januari 2020

Pengobatan Hepatitis B di Palu Sulawesi Tengah

Penyakit hepatitis b adalah penyakit mematikan. Bila tidak tertangani dengan benar, kemungkan besar akan menjadi kanker hati atau sirosis 

Hepatitis b memiliki fase yakni akut, kronis dan kanker hati. Pada fase akut biasanya penderita tidak merasakan gejalanya.

Seringkali gejala hepatitib twrdeteksi bila sudah kronis. Sejak infeksi virus hepatitis b  sampai sirosis hati bisa berlangsung 5 tahun. 

Sedari dini pemberian Vaksin menghidarkan seseorang dari infeksi virus Hepatitis B kanker hati. 

Diagonas hepatitis dipastikan dengan pemeriksaan darah. Adapun gejala gejala yang bisa dioastikan merupakan tanda mengidap hepatitis b berupa perut dan kaki yang bengkak, mengalami muntah darah. Bila gejala gejala ini terjadi dipastikan sudah memasuki fase kronis

Penanganan Hepatitis b dilakukan dengan memberikan obat penghambat berkembangnya virus. Hingga saat ini dunia medis belum menemukan obat untuk menyembuhkan hepatitis b. Karena itu satu satunya upaya yang dilakukan adalah meningkatkan daya tahan tubuh penderita hepatitis b.

Tahitian Noni bukanlah obat khusus hepatitis b. Cara kerja bioaktiv dalam tahitian noni melampaui fungsi obat. Juice fenomenal ini bekerja jauh di dalam sel manusia dwngam cara kerja memperbaiki sel yang rusak. Selain itu zat Iridoid dalam Tahitian Noni Juice bekerja merevitalisasi sel sel tubuh termasuk, sel dalm liver kita. Tahitian noni juga berkerja sebagai Anti Inflamsi yakni memulihkan radang radang yang rusak di organ hati. Tahitian Noni juga merupakan Antimutagenesis yakni menghambat sel sel yang merusak hati berkembang. Karena manfaat manfaat inilah sisite Tahitian Noni sangat baik diberikan bagi penderita hepatitis b. 

Sulawesi Tengah menurut data pusdatin kemenkes 2017 merupakan masuk dalam 5 besar wilayah dengan prevalensi hepatitis tertinggi. Angka ini berkembang di tahun 2013. 

Tahun 2018, hanya terdapat 19 kasus hepatitis b di Prov. Sulawesi Tengah. Kasus terbanyak terjadi di kabuoaten Morowali. Hal ini cukup menggembirakan. 

Semoga data ini memberi indikasi berkurangnya pebgidap hepatitis b di kota palu